Kenapa bisa begitu? Konon disana terdapat punden - makam dari suami istri Joko Kuti dan Siti Karomah. Joko Kuti adalah seorang kesatria lokal yang pada masa pemerintahan raja kedua Majapahit Adipati Jayanegara (1309-1328) melakukan pemberontakan terhadap Majapahit karena ingin melepaskan diri dari pengaruh politik kerajaan Majapahit.
Saat pertama kali membuat pemukiman yang kemudian diberi nama Kutisari itu, Joko Kuti bersama isterinya sering mendapat gangguan dari wanita jadi-jadian yang bernama Sri Sundoro dan konon Sri Sundoro ini memiliki "pasukan hantu". Adu kesaktian pun terjadi antara Joko Kuti dan Sri Sundoro yang dimana kekalahan berada pada pihak Sri Sundoro, yang saat menjelang ajal berubah menjadi celeng atau lebih kita kenal dengan nama babi. Dan tempat Sri Sundoro tewas diberi nama Celeng Srenggi, sedangkan makam para pasukan hantunya diberi nama Kramat Complong.
Tapi, aku sampai sekarang masih belum tahu apakah Joko Kuti ini merupakan Ra Kuti yang memimpin pemberontakan Ra Kuti pada tahun 1319. Jadi buat teman-teman yang tahu cerita yang lebih mendetail, silahkan share ajah..
Maaf kalau sejarahnya agak bedong. Mohon dimaklumi...
Saat pertama kali membuat pemukiman yang kemudian diberi nama Kutisari itu, Joko Kuti bersama isterinya sering mendapat gangguan dari wanita jadi-jadian yang bernama Sri Sundoro dan konon Sri Sundoro ini memiliki "pasukan hantu". Adu kesaktian pun terjadi antara Joko Kuti dan Sri Sundoro yang dimana kekalahan berada pada pihak Sri Sundoro, yang saat menjelang ajal berubah menjadi celeng atau lebih kita kenal dengan nama babi. Dan tempat Sri Sundoro tewas diberi nama Celeng Srenggi, sedangkan makam para pasukan hantunya diberi nama Kramat Complong.
Tapi, aku sampai sekarang masih belum tahu apakah Joko Kuti ini merupakan Ra Kuti yang memimpin pemberontakan Ra Kuti pada tahun 1319. Jadi buat teman-teman yang tahu cerita yang lebih mendetail, silahkan share ajah..
Maaf kalau sejarahnya agak bedong. Mohon dimaklumi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar